Kerjasama Pemerintah Provinsi Maluku dengan Space Con International atau SCI, sebuah perusahaan asal Korea Selatan, berpeluang besar menarik minat wisatawan asing secara langsung untuk mengunjungi berbagai objek wisata di daerah ini.

"SCI telah melakukan kerjasama dengan Bandara Internasional Pattimura dan PT. Angkasa Pura untuk mengatur jadwal rencana penerbangan Korea - Jakarta - Ambon guna mendatangkan wisatawan asal Jepang, Korea dan China termasuk Australia," kata Kepala BKPMD Maluku, Rahman Soumena di Ambon, Selasa.

Karena perusahan Korea Selatan ini menggeluti bisnis perikanan dengan membeli ikan segar dari Maluku untuk dijadikan sasimi, sehingga dia membutuhkan akses penerbangan langsung Ambon - Korsel sekitar enam jam untuk mengangkut ikan hidup dari Maluku.

Sebelumnya, perusahaan asal Korea Selatan yang dipimpin Rafael Shin ini telah melakukan penandatanganan nota persetujuan ("Memorandum of Agreement") dengan Pemprov Maluku nomor MoA 2809 2010/SCI tanggal 28 September 2010 lalu.

Tindak lanjut kerjasama ini kemudian dituangkan dalam kesepakatan "Build-Operate-Transfer" (BOT) sebanyak 128 pasal dan telah disetujui Komisi A DPRD Maluku sehingga tinggal menunggu waktu penandatanganannya dengan Pemprov bersama kalangan legislatif.

Menurut Soumena, rencana SCI yang mendatangkan wisatawan Asia Timur dan Australia ini sangat mendapat sambutan positif pihak Angkasa Pura karena Bandara Internasinal Pattimura selama ini belum memiliki jadwal penerbangan langsung dari Ambon ke luar negeri maupun sebaliknya.

Rafael Shin akan membangun hotel, kondominium, sekolah pertanian dan hipermarket di lokasi taman Victoria Ambon pada lahan seluas 1,7 hektare, dimana realisasi pembangunan hotelnya akan dimulai awal 2011 dengan nilai investasi sebesar Rp2 triliun.

Tenaga kerja yang terserap dari proyek ini mencapai 2.000 - 4.000 orang, sehingga kehadiran investor seperti ini akan membantu Pemprov dalam menanggulangi masalah lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

"Pengusaha ini memiliki sekitar 23 anak perusahaan ikan di Australia maupun Korea sehingga sering membeli ikan hidup dari Maluku, sehingga rencana pembangunan hotel ini dimaksudkan untuk menampung para wisatawan Asia Timur� maupun Australia yang melakukan kunjungan wisata ke Maluku