WELCOME

INI ADALAH BLOG BAGI SEMUA KALANGAN YANG MENCINTAI KEINDAHAN WILAYAH PESISIR DAN LAUTAN SEMOGA BERMANFAAT BUAT SEMUANYA.....MERDEKA...!!!!

Sunday, May 15, 2011

Ikatan Cendikiawan Kepulaun Aru (ICKA)

Kepulauan Aru merupakan kepuluan yang sangat kaya akan potensi sumber daya alam dan juga sumber daya budaya, terbukti secara geomorphology dan ecology terletak di lepengan sahul berdampingan dengan pulau Papua dan benua Australia, terdiri dari 5 pulau besar (P. Kola, P. Wokam, P. Kobror, P. Maekor dan P.Trangan) di kelilingi oleh 182 pulau kecil dan sangat kecil (O’Connor. 2005, Kalor. 2004. van Balgooy. 1996, dalam Springgs at. all., Thornton at al___), dengan total luas 8.563 km2 (Wikipedia.org. 2009). Secara social dan budaya orang Aru termasuk dalam rumpun Melanesia pasific dan terdiri dari 16 suku asli orang Aru (LRII, 2009), dan berbagai rumpun suku lainnya dari Maluku, Jawa, dan Tionghoa. Gabungan dari rumpun suku Aru dan dan suku-suku lainnya telah membentuk komonitas masyarakat Aru moderen, dengan total populasi mencapai 71.393 jiwa (BPS Provinsi Maluku 2009). Kehidupan masyarakat Aru mulai mengalami perubahan sejak tahun 1600, ketika rumpun bangsa Tionghoa mulai menginjakan kakinya dan berniaga, dan pada tahun 1857, Alfred R. Wallace seorang penjelajah dan peneliti berkebangsaan Inggris juga singgah di Dobo, yang pada akhirnya mendapatkan “tanah yang dijanjikan” di kepulauan Aru, dengan tulisan yang berjudul “The Malay Archipelago”, yang diterbitkan Oxford Universitas, tahun 1986 (Indek. 2002). akan tetapi kondisi pertumbuhan ekonomi dan pendidikan orang Aru berlangsung lambat dan terkesan berjalan ditempat. Baru pada tahun 1960-an, beberapa putra Aru berhasil menjadi guru pada berbagai jenjang pendidikan dasar dan menengah, dan juga Pegawai Negeri Sipil pada instansi pemerintah.
Dinamika ini menyadarkan kita bahwa kita masih miskin sumber daya manusia, walaupun diakui bahwa kita memiliki kekayaan Alam dan budaya yang luar biasa. Memang di tahun 1970 hingga tahun 2000, sebagaimana diketahui sudah banyak putra Aru yang berstatus sarjana dan beberapa dari mereka berhasil mencapai Master. Terbukti pada tahun 2003, setelah Aru resmi menjadi kabupaten dengan 3 Kecamatan (Pemerintah Kabupaten Maluku Tengara. 2006), kita sangat kesulitan untuk menemukan putra Aru dengan kompetensi yang sesuai untuk diposisikan pada kantor pemerintah, sehingga terpaksa diposisikan orang dari suku Maluku lainnya.
Dinamika ini telah menjadi permasalahan serius daerah, dan Pemerintah Kabupaten Aru sekarang telah bekerja dengan baik, untuk menemukan solusi-solusi yang memadai, beberapa yang dapat dipantau adalah pengiriman putra-putri Aru secara berkala untuk melanjutkan study di Pulau Jawa, sejak tahun 2007, dimana di tahun 2009, 100 mahasiswa Aru diberangkatkan lagi dengan tujuan jenjang study Strata-1 di Universitas Negeri Malang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan orang Aru, terbukti pada juli 2009, Pemkab mencanangkan program pendidikan gratis atau program wajib belajar.
Setelah sekian lama, sejak tahun 1600 hingga 2009, akhirnya pendidikan orang Aru menjadi meningkat dengan signifikan, Kepulauan Aru akan memiliki banyak cedikiawan-cendikiawan dengan berbagai disiplin Ilmu pada 5 hingga 10 tahun mendatang. Sehingga dipandang perlu untuk membentuk suatu wadah yang dapat disebut sebagai Ikatan Cendikiawan Kepulauan Aru (ICKA). Wadah ini akan membantu dalam merumuskan, mendefenisikan, mengevaluasi, dan merekomendasikan program-program strategis dan berkelanjutan untuk pembangunan kepuluan Aru. Wadah ini akan berkerja secara netral bersama-sama dengan Pemkab untuk mengkomonikasikan berbagai program pembangunan dan juga untuk merealisasikannya secara tepat dan benar.
Reference
Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku. 2009. Provinsi Maluku http://maluku.bps.go.id/?cos=4&pilih=mal .
Indek. 2002. Cerita dari Maluku; Episode 10 – Tentang Nuhu Evav dari Tenggara. Sekitar Kita, Manusia, Budaya, dan Lingkungan. http: //sekitarkita. com/ author/ idenk/.
Kalor, J. D. 2004. Sumber Daya Hayati Ikan Kakap Famili Lutjanidae di Gugus Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Jurusan biologi. Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Cenderawasih, Jayapura-Papua, Skripsi tidak diterbitkan
Pemerintah Kabupaten Maluku Tengara. 2006. Sejarah Kabupaten Maluku Tenggara. http: // www. malukutenggarakab. go. id/ ?pilih =ha l&id =2&mn=82.
Rattu. 2009. Dari Kepulauan Aru. Lembaga Rekaman Injil Indonesia (LRII).http://lrii-indonesia.net/?p=28.
Springgs, M., Sue O’connor, Petter Veth___Terras Australia 22. Australian National University. Research School of Pacific and Asian studies.
Wikipedia.org. 2009. Aru Islands. http://en.wikipedia.org/wiki/Aru_Islands.

1 comment:

  1. Mantap skali, beberapa waktu lalu saya pernah mengunjungi kepulauan aru, dlm rangka melakukan riset. beberapa tempat yang saya datangi diantaranya, Kolaha, Goda-goda, Wokam,Tunguwatu,Lau-lau, Benjina, Gardakao dan Maijuring. Sungguh luar biasa kekeyaan alam dan budayanya, namun beberapa persoalan yang seperti disampaikan. sayangnya sulit sekali mendapatkan data dan informasi tentang kabupaten ini. Saran saya semoga blog ini banyak menampilkan fakta lapangan seperti kondisi sosial budaya, sosial ekonomi masyarakat kabupaten kepulauan aru.

    ReplyDelete