"Pemkab Kepulauan Aru melalui Bupati Tedy Tengko telah memproses perizinannya sejak akhir 2010 karena kehadiran perkebunan tersebut strategis mendorong pertumbuhan investasi di Maluku yang bila beroperasi berdampak strategis untuk sektor lainnya," ujar Minggus. Apalagi, menurut dia, pengembangan perkebunan tersebut membutuhkan ribuan tenaga kerja yang berdasarkan arahan Bupati Tengko perlu memprioritaskan rekrutmen dari daerah setempat berdasarkan kebutuhan formasi. "Jadi Pemkab Kepulauan Aru mendukung pengembangan perkebunan tebu yang diprograkan juga membangun pabrik gula," kata Minggus.
Pada kesempatan lain Ketua Bappeda Kepulauan Aru, Arens Uniplaitta mengatakan, pengembangan perkebunan ini strategis untuk menjawab kebutuhan lapangan kerja sehingga tingkat pengangguran bakal teratasi. "Pastinya direkrut angkatan kerja antardaerah (Akad) yang penjaringannya diatur perusahaan dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pemkab Kepulauan Aru," katanya. Pengoperasian perkebunan tersebut juga bakal menekan angka kemiskinan di kabupaten yang dimekarkan dari Maluku Tenggara pada 2004. "Kepulauan Aru pada 2010 ini masih terdapat 6.555 rumah tangga miskin dari penduduknya sebanyak 83.634 jiwa yang tersebar di 117 desa dan dua kelurahan," ujar Arens. Dia mengakui kontribusi dari pengoperasian perkebunan dan pabrik tebu bakal mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kepulauan Aru yang pada 2010 ditargetkan di atas 5 persen. "Bila sejumlah investor lainnya juga merealisasikan penanaman modalya maka sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kepulauan Aru pada 2015 pertumbuhan ekonomi mencapai 7,2 persen," kata Arens Uniplaitta.
No comments:
Post a Comment