AMBON Tribun-Maluku.Com- Penjabat Gubernur Maluku Saut
Situmorang sangat anti dengan analogi negatif yang selama ini terjadi
pada masyarakat Maluku yaitu “Ikan Makan Ikan, dan Ketang yang bukan
saling mendukung tetapi saling menjatuhkan”.
Pernyataan ini disampaikan Saut Situmorang didepan peserta Rapat Kerja
Penyelenggaraan Pemerintaha tingkat Provinsi Maluku di Islamic Center
Senin (25/11).
Keberanian Situmorang menyampaikan pernyataan ini karena ada pengalaman
yang baru saja dihadapinya, setelah dia ditujuk oleh Presiden RI sebagai
Karateker Gubernur Maluku.
Dikatakan, Saut bukan orang pintar, namun Saut pun bukan orang tolol
yang mencampur adukan kriteria dan mekanisme jabatan politik dengan
jabatan karier.
Analogi-analogi ini harus segera dihilangkan dari mainset masyarakat
Maluku dengan kata lain, nilai-nilai budaya masyarakat Maluku yang
sudah tidak lagi relevan tidak ada salahnya untuk dimodifikasi sesuai
dengan perkembangan kebutuhan atau direkonstruksi ulang dengan
menggunakan nilai-nilai yang lebih positif dan konstruktif dalam rangka
membangun budaya Maluku.
Hal ini dimaksudkan agar seluruh masyarakat di Maluku saling bahu
membahu, saling mengisi, saling melengkapi, bekerja keras, berkomitmen
untuk saling bergandengan tangan dalam mengejar berbagai ketertinggalan
yang selama ini dirasakan dan dialami bersama.
No comments:
Post a Comment